Satu dua tiga
empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh dan malam begitu sunyi. Keadaan juga
selalu berubah. Tak usah pertanyakan kenapa tapi semua selalu seperti ini. Ini yang
seharusnya kau tahu.
Materi ini
serius dan materi kali ini adalah . . . . .
“Tuhan adalah segalanya, menciptakan semua,
menjadikan semua, menghancurkan semua. Tuhan memiliki semua pemikiran yang
tidak dapat di bayangkan setiap ciptaannya. Manusia... adalah ciptaan yang
gagal, tidak sempurna, dan rapuh. Manusia di penjara, di bungkam, dan di
hancurkan. Manusia bangkit karena kehendakNya. Dunia hanya bagian kecil dari
kehidupan manusia ini semua sesaat, sementara, tidak abadi. Hidup manusia hanya
rekayasa, muslihat, dan rencana tuhan. Tidak ada manusia yang mengerti masa
depan, masa lalu, dan sekarang. Tidak ada yang mampu menandingiNya. Kenapa kita
diam, sedih, dan bahagia. Jika semua itu sudah di atur olehNya. Kita cukup
melihat, merasa, dan menjalankan semua yang telah direncanakan Nya. Inilah perjalana,
pemberian, dan karunia dari tuhan. Kita kecil tidak ada daya, kita lemah tidak
ada tenaga. Tapi kita punya Dia.“
“Mengapa
manusia mempertanyakan kehendakNya. Apa manusia selalu seperti ini. Selalu tidak
puas akan semua ini. Semakin lama engkau mempertanyakan hal ini, begitu juga
terlihat bahwa engkau semakin lemah. Kita memang lemah dan tak bertenaga. Kita
bisa berusaha dan berdoa serta membuktikan kita itu mampu. Semua orang didunia
mempunyai pilihan. kita memiliki pilihan yang sama. Hidup ini fana. Tak ada
yang lebih rumit dari sebuah kehidupan dan tak ada yang lebih berharga
dibandingkan sebuah kebenaran. Inilah kami, manusia yang tak sempurna dan tak
pernah mengerti rumitnya kehidupan.”
Norman Athena
& Abdullah Suryo Adi
